0
Uni Eropa akan mulai menerapkan pelabelan terhadap produk-produk Israel yang dibuat di wilayah pendudukan di Tepi Barat. Langkah ini membuat pemerintah Israel takut produk-produk mereka tidak laku dijual dan jadi sasaran boikot.
Diberitakan The Independent, Rabu (11/11), Uni Eropa akan mewajibkan negara anggotanya memberi label yang menunjukkan sebuah produk Israel dibuat di wilayah pendudukan Tepi Barat. Nantinya, produk akan dibedakan antara produksi daerah pendudukan dengan produksi di daerah Israel.Keputusan Uni Eropa ini sebagai salah satu protes atas pencaplokan wilayah dan pembangunan permukiman ilegal oleh di Tepi Barat.

"Label harus bisa menunjukkan dengan jelas bahwa produk tertentu berasal dari Israel atau tidak," kata juru bicara Uni Eropa di Tel Aviv, Israel, David Kriss.

Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terus memperluas caplokannya terhadap wilayah yang diklaim Palestina menganggap kebijakan itu tidak adil dan berpotensi membuka jalan bagi potensi boikot produk-produk mereka.

"Kami khawatir jika kami memberi label Judea dan Samaria (sebutan Injil untuk Tepi Barat), sama saja dengan label Israel." Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotolevy, menuturkan dalam wawancara dengan Times of Israel. "Menurut kami tujuan dan niat pelabelan Israel ini sama saja boikot terhadap Israel."

Juru bicara kementerian, Emmanuel Nachshon, turut menambahkan, "Ini akan merugikan ekspor Israel karena konsumen tidak akan bisa membedakan dan juga tidak akan membeli produk yang bukan dari wilayah pendudukan. Ini jadi tamparan boikot terhadap semua produk Israel."

Keputusan Uni Eropa ini diambil berdasarkan pemungutan suara September lalu. Menanggapi hal ini, Netanyahu menyinggung masalah Holocaust atau pembantaian warga Yahudi oleh Nazi pada Perang Dunia II.

"Akar masalahnya bukan soal teritori atau pendudukan. Kami punya kenangan historis tentang apa yang terjadi saat Eropa melabeli produk-produk Yahudi," kata Netanyahu.

Kriss mengatakan aturan UE itu tidak bermaksud boikot, tapi agar konsumen tahu dari mana produk mereka berasal. Jika suatu barang yang dihasilkan di wilayah sengketa "tetapi dilabeli 'dari Israel', sama saja menipu pembeli," kata Kriss. (CNN)

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//