0
Riyadh: Arab Saudi mengeksekusi mati 47 orang Sabtu 2 Januari, termasuk seorang ulama Syiah ternama. Hal tersebut memicu terjadinya kecaman.

Nimr al-Nimir adalah ulama Syiah ternama di Arab Saudi. Dia ditahan dan dianggap bersalah karena mengatur protes anti-Pemerintah Arab Saudi pada 2011.

Hizbullah mengecam keras ulah Arab Saudi yang mengeksekusi Nimr. Mereka menilai ini adalah kejahatan terbesar dari dinasi Al Saud (Keluarga Kerjaaan Arab Saudi saat ini)."Eksekusi dari Syekh al-Nimr adalah kejahatan yang menambah panjang deretan kekejaman Al Saud," ujar salah satu petinggi Hizbullah, Abu Mahdi al-Mohandes, seperti dikutip Reuters, Sabtu (2/1/2015).


Sementara Wakil Presiden Dewan Syiah Lebanon Syekh Abdel Amir Qabalan menyebutkan eksekusi terhadap Nimr, merupakan eksekusi terhadap dialog dan moderasi.

Pemberontak Houthi di Yaman juga turut berduka atas eksekusi Nimr. Mereka menyebutnya sebagai ulama yang meninggal dalam perang suci.

Di Bahrain, kemarahan atas eksekusi Nimr ditunjukkan dengan protes. Polisi Bahrain bahkan dikabarkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendemo.

Pada pendemo membawa foto Nimr dan melakukan aksinya di Desa Abu-Saiba. Mereka menyebutkan kematian Nimr akan memicu ketegangan sektarian di Timur Tengah.

Iran juga menunjukkan kemarahannya terhadap Arab Saudi. Ayatulah Ali Khamenei menyebut eksekusi ini sebagai bentuk kejahatan besar dari Arab Saudi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//