0
NATO berencana untuk meningkatkan kehadirannya di Eropa Timur untuk menanggapi “agresi” Rusia, seperti disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg pada hari Rabu kemarin (10 Februari). Peningkatan kekuatan militer itu akan didanai melalui peningkatan belanja militer Amerika Serikat.


“Saya berharap para menteri pertahanan setuju untuk meningkatkan kehadiran kami di bagian timur aliansi. Ini akan mengirimkan sinyal yang jelas. NATO akan merespon setiap agresi yang datang terhadap sekutu kami dalam bentuk apapun. Kami telah meningkatkan kehadiran kami dan kesiapan pasukan kami, “kata Stoltenberg menjelang pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.

Sejak aneksasi Rusia Crimea, kekhawatiran bahwa Moskow akan melakukan invasi cepat atas Polandia atau negara-negara Baltik telah berkembang di barat dan timur Eropa. Hal ini telah menyebabkan NATO meningkatkan perencanaannya terkait pertahanan di sisi timur. Namun hal ini tidak akan melibatkan penempatan setiap angkatan untuk berdiri di kawasan itu, yang bisa memprovokasi Kremlin, meskipun tuntutan dari Polandia untuk basis NATO bersifat permanen.

Pada pertemuan menteri pertahanan NATO mendatang akan menguraikan rencana kompleks pos-pos kecil, rotasi pasukan, latihan perang rutin dan peralatan warehoused yang siap digunakan oleh kekuatan respon cepat NATO, yang terdiri dari 40.000 pasukan angkatan udara, angkatan laut dan personil operasi khusus.

“NATO sedang menghadapi tekanan di perbatasan timur dan di Mediterania, dan hari ini kita perlu bersatu untuk membuat rencana yang jelas. Menggelar pasukan dan kapal untuk mencegah setiap agresi dan ancaman yang kita lihat. Dan kami ingin melihat penyebaran lebih cepat dari pasukan mereka, “kata Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon.

NATO juga diharapkan untuk membuka kembali dialog dengan Rusia melalui Dewan NATO-Rusia. Menteri Luar Negeri NATO mengumumkan penghentian “semua kerjasama sipil dan militer praktis antara NATO dan Rusia”, terkait keputusan Dewan pada bulan April 2014, setelah pasukan Rusia menyerbu Crimea. Penghidupan kembali dialog melalui Dewan akan membantu untuk menghindari peristiwa mengejutkan dan kesalahpahaman, kata seorang diplomat senior NATO.

Pada hari Rabu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan rencana NATO merupakan faktor destabilisasi yang dirancang untuk Rusia.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//