0
Wow.., Rusia akhirnya meluncurkan serangan rudal dari pesawat pembom canggih Su-34 di wilayah Suriah. Hal itu disampaikan juru bicara Angkatan Udara Rusia, Igor Klimov.  Sukhoi Su-34  adalah sebuah pesawat tempur serang berkursi ganda mutakhir buatan Rusia, yang dikembangkan dari Su-27. Pesawat ini direncanakan untuk menggantikan Su-24 'Fencer'.
 Pesawat jet pembom canggih Su-34 Rusia dilengkapi dengan sistem rudal udara-ke-udara. ”Hari ini (kemarin), pesawat pembom Su-34 Rusia telah membuat serangan pertama yang tidak hanya dilengkapi dengan bom berdaya ledak tinggi dan bom berongga, tetapi juga dengan rudal jarak pendek dan jarak menengah yang menembakkan rudal udara-ke-udara,” kata Klimov.

”Pesawat-pesawat dilengkapi dengan rudal untuk tujuan defensif,” lanjut Klimov, seperti dikutip Russia Today, semalam. “Rudal memiliki perangkat yang mampu mencari target dan mampu menghantam target udara dalam radius 60km,” ujarnya. Operasi tempur pesawat jet pembom canggih Su-34 diluncurkan Rusia setelah pesawat F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia pada 24 November 2015 lalu.
Ankara mengklaim bahwa pesawat tempur Kremlin itu melanggar wilayah udara Turki. Tapi, Moskow menyangkalnya dengan menegaskan bahwa pesawat Su-24 tidak pernah meninggalkan wilayah udara Suriah.

Pada hari Senin kemarin, Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa, Ankara tidak akan meminta maaf atas insiden tersebut. ”Tidak ada perdana menteri Turki atau presiden yang akan meminta maaf untuk melakukan tugas kami," kata Davutoglu kepada wartawan setelah bertemu Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, di Brussels.


Pentagon Amerika Serikat (AS) bereaksi setelah Rusia meluncurkan serangan dengan pesawat jet pembom canggih Su-34 di Suriah. Pentagon memperingatkan Rusia, bahwa pesawat jet Su-34 yang dilengkapi rudal udara hanya memperumit situasi di wilayah udara Suriah.

Pesawat jet pembom Su-34 Rusia telah meluncurkan serangan perdananya di Suriah. Pesawat canggih itu meluncurkan serangan mendadak dengan rudal udara-ke-udara.


”Sistem seperti ini akan lebih mempersulit situasi yang sudah sulit di langit Suriah dan tidak melakukan apa-apa untuk lebih memerangi ISIS, karena mereka tidak memiliki angkatan udara,” bunyi pernyataan Pentagon, seperti dikutip Itar-Tass, Selasa (1/12/2015).

“Kami berharap bahwa jika Rusia melakukannya, mereka akan mematuhi Memorandum of Understanding kami mengenai keselamatan penerbangan dan tidak langsung menggunakan sistem itu terhadap pesawat koalisi,” lanjut Pentagon.

 Pada hari Senin, juru bicara Angkatan Udara Rusia, Kolonel Igor Klimov, mengatakan bahwa pesawat jet pembom Su-34 (oleh NATO dinamakan Fullback) menjalankan misi tempur perdananya di Suriah. Dia membenarkan bahwa pesawat itu dilengkapi sistem rudal udara-ke-udara.

”Hari ini (kemarin), pesawat pembom Su-34 Rusia telah membuat serangan pertama yang tidak hanya dilengkapi dengan bom berdaya ledak tinggi dan bom berongga, tetapi juga dengan rudal jarak pendek dan jarak menengah yang menembakkan rudal udara-ke-udara,” kata Klimov.

”Pesawat-pesawat dilengkapi dengan rudal untuk tujuan defensif,” lanjut Klimov. “Rudal memiliki perangkat yang mampu mencari target dan mampu menghantam target udara dalam radius 60 km.”

Sukhoi Su-34 (Russian: Сухой Су-34) (untuk ekspor Su-32, adalah pesawat tempur-bomber dan pesawat serang canggih. Pesawat yang oleh NATO diberi nama Fullback ini, sebenarnya memiliki nama resmi Platypus dan di rancang untuk menggantikan Sukhoi Su-24. Pesawat tempur-bomber dari varian Sukhoi Su-27, yang untuk versi ekspor dikenal dengan SU-32, mulai dikembangkan oleh Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1980, dan berhasil terbang pada tanggal 13 April 1990. Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.
Versi khusus pesawat tempur serang dari Su-27 mulai dikembangkan Sukhoi pada 1980-an dengan nama T-10V. Pesawat ini pertama kali terbang pada tanggal 13 April1990. Penamaan resminya adalah Su-27IBIstrebitel Bombardirovschik, "Tempur Pengebom").

Pesawat ini mempunyai kursi ganda dengan konfigurasi berdampingan (side by side) dan di proyeksikan sebagai pesawat tempur maritim, dengan daya jelajah tanpa re-fuelling mencapai 4.000 km dan dengan 3 kali re-fuelling mampu menjelajah hingga 14.000 km, sangat cocok untuk pesawat tempur maupun patroli maritim yang membutuhkan daya jelajah yang cukup luas. Pesawat ini mampu menyerang sasaran dalam berbagai keadaan cuaca, siang atau malam.

Salah satu keunikan dari pesawat Su-34 Fullback/Platypus ini adalah pengutamaan kenyamanan bagi para penerbangnya seperti penggunaan pressurization dengan air conditioning system pada ruang kokpit dan juga terdapat ruangan untuk beristirahat di belakang kursi pilot. Selain itu juga terdapat kursi pemijat type K-36 bagi kedua pilotnya. Hal ini dikarenakan daya jelajahnya yang cukup jauh.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//