0
Jatuhnya pesawat Su-24 milik Rusia di dekat perbatasan Suriah pada Selasa (24/11) lalu membuat Vladimir Putin meradang dan Murka. Hingga saat ini Hubungan Turki dan Rusia belum juga membaik, apalagi keduanya masih sama-sama bersih keras, Turki beralasan menembak pesawat Turki karena meilntasi batas wilayahnya, sedangkan Rusia menuding alasan Turki adalah munafik karena Rusia beranggapan Turki menembak pesawat Rusia karena tidak ingin bisnis kilang minyak ilegal nya tidak ingin di ketahui. Keduanya sama-sama tidak mau minta maaf dan suasanapun kian memburuk saat rusia semakin menunjukkan kekuatan tempurnya.

Siapkan Pesawat Kiamat Ilyushin Il 80 Rusia Ingin Perang Nuklir

Rusia dilaporkan tengah mempersiapkan diri untuk perang nuklir dengan peluncuran pesawat Ilyushin Il-80 atau yang dijuluki Amerika Serikat (AS) sebagai “pesawat kiamat”. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menginginkan pesawat Ilyushin Il-80 harus siap dalam dua minggu.
 Militer Kremlin juga telah menyelesaikan tes untuk pusat saraf terbang pesawat raksasa yang dibanggakan produsennya itu sebagai “pesawat tak terkalahkan”.

Menurut dailystar.co.uk, perintah Presiden Putin itu muncul setelah Rusia di ambang perang dengan Turki. Sedangkan Turki sendiri merupakan anggota NATO yang pasti dibela AS dan Inggris.

Pesawat Ilyushin Il-80 akan membawa jenderal senior, staf perwira tim operasional dan kru teknisi untuk menjaga peralatan pesawat.
Sedangkan unit komando mobile akan memungkinkan para pemimpin militer untuk mengarahkan tentara darat, angkatan laut dan angkatan udara untuk membuat ancaman rudal nuklir.

Satu-satunya tandingan Rusia yang memiliki senjata elite semacam itu adalah AS. Aleksandr Komyakov, direktur umum tim peneliti di belakang proyek “pesawat kiamat” itu mengatakan bahwa pesawat Ilyushin Il-80 merupakan pesawat super yang “tak terkalahkan”.

“Sementara (perintah) instalasi dengan posisi darat yang dikenali bisa dilenyapkan, sebuah pos komando udara adalah target sulit untuk dinonaktifkan karena bergeser terus-menerus,” katanya. “Amerika menyebut jenis pesawat ini sebagai ‘pesawat kiamat’,” lanjut Komyakov, yang dilansir Sabtu (5/12/2015)


Putin telah bersitegang dengan Eropa dan AS yang dampaknya dirasakan di seluruh dunia. Ketegangan dimulai ketika Rusia menganeksasi Crimea setelah memisahkan diri dari Ukraina. Baik Ukraina, Eropa maupun AS sampai saat ini tidak bisa menerima tindakan Rusia itu.

Ketegangan berlanjut dalam perang sipil Suriah, ketika Rusia dan AS berada di dua kubu yang berlawanan. Rusia membela rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad sedangkan AS dan sekutunya membela pemberontak Suriah.
Rusia-Turki berpotensi memulai perang terbuka (Foto: Express.co.uk)
Ketegangan mulai memanas ketika Turki yang jadi bagian dari koalisi pimpinan AS menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia dengan alasan pesawat itu melanggar wilayah udara Turki.

Tapi, Rusia tidak terima karena pesawat itu tidak pernah meninggalkan wilayah udara Suriah. Kremlin menuduh balik motif Turki menembak pesawat Rusia itu karena melindungi bisnis minyak ilegal kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan Turki.
.
Puncaknya, Presiden Putin menyebut pemimpin Turki munafik dan Kremlin akan membuat Turki mengemis maaf pada Rusia.


Media Inggris itu juga mengaitkan persiapan perang nuklir Rusia itu dengan ramalan nubuat Yahudi 200 tahun silam tentang akhir dunia, dikatakan bahwa Dua Pembesar Yahudi bakal mengawali hari kiamat, yang akan dimulai dengan perang antara Rusia dan Turki..Di mana titik nolnya dimulai ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina tahun lalu.
Peperangan tersebut sebelumnya bahkan telah diprediksi dua ramalan kuno di abad ke-18, di mana ini akan menjadi awal hari kiamat. Ramalan pertama datang dari seorang bernama Vilna Gaon yang sejak tahun 1797 mengimbau kaum Yahudi untuk bersiap menghadapi kiamat usai Rusia merebut Krimea.

Sementara ramalan kedua berasal dari keturunan Vilna yaitu Rabbi Moshe Shternbuch. Ia meminta umat manusia mulai sadar akan kedatangan Mesias atau Imam Mahdi ketika Rusia merebut Konstantinopel yakni wilayah Istanbul, Turki.


"Ketika Anda mendengar Rusia merebut Kota Krimea, Anda harus tahu bahwa itulah waktunya langkah kaki Imam Mahdi terdengar," kata Rabbi. "Saat Anda mendengar Rusia merebut Konstantinopel, itu artinya Imam Mahdi akan segera datang."

Tidak hanya Rabbi, peramal lain bernama Ben Eliezer juga menyampaikan ramalan serupa. "Orang-orang Rusia akan datang, mereka akan datang bersama putra-putra Nabi Ismail (kaum Muslim)," tuturnya. 

www.sharing2informations.blogspot.com

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//