0
Rusia menolak menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait pengepungan kota di Suriah. Rusia menilai pertemuan itu sebagai hal yang tidak perlu dan mempolitisasi krisis kemanusiaan di Suriah. Pertemuan itu juga dinilai dapat mengancam pembicaraan damai yang akan datang.


"Waktu pembicaraan damai ini sudah semakin dekat, jadi hentikan semua kebisingan yang tidak perlu ini," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Vladimir Safronkov seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (16/1/2016).

Safronkov lantas mempertanyakan motif dari Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) menyerukan pertemuan tersebut. Ia menuduh ketiga negara itu telah menerapkan standar ganda dengan memfokuskan diri pada penderitaan di Madaya.

Madaya adalah sebuah kota yang dikuasai kelompok pemberontak dan kini dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah. Di satu sisi, ketiga negara itu meminimalkan penderitaan terhadap kota-kota yang dikepung oleh kelompok pemberontak.

Safronkov mengatakan, desakan mengadakan pertemuan DK PBB memberikan kesan bahwa ada upaya-upaya yang sengaja dilakukan untuk melemahkan proses dialog antar Suriah yang dijadwalkan pada 25 Januari mendatang.

Sebelumnya, Prancis, Inggris, dan AS menyerukan dilakukan pertemuan untuk membahas krisis di Madaya. Mereka meminta kepada pihak-pihak yang bertikai untuk menghentikan pengepungan agar bisa memberikan bantuan kemanusiaan kepada 400.000 orang.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//