0
Zainab Bangura, Utusan Khusus PBB yang baru-baru ini mengunjungi kamp pegungsi di Timur Tengah menceritakan berbagai kekejaman yang dilakukan ISIS. Menurutnya, militan kelompok itu membakar gadis hidup-hidup setelah korban menolak berhubungan seks.



”Mereka melembagakan kekerasan seksual,” katanya kepada Middle East Eye. ”Tindakan brutal pada perempuan dan anak perempuan merupakan pusat ideologi mereka,” lanjut Bangura.

Dia menceritakan bagaimana gadis perawan cantik ditangkap oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah kelompok itu menaklukkan desa mereka di Irak.

Menurut Zainab Bangura, setelah menyerang sebuah desa diserbu, para militan ISIS membunuh semua laki-laki dan anak laki-laki yang berusia lebih dari 14 tahun. Mereka menangkap para gadis perawan dan dikirim ke kamp ISIS di Raqqa, Suriah.

”Mereka sering mengambil tiga atau empat gadis dan masing-masing menjaga mereka untuk satu bulan atau lebih, sampai mereka lelah dan dibawa ke pasar (penjualan budak),” kata Bangura.

“Di lelang budak, pembeli menawar sengit, menurunkan harga dan meremehkan gadis yang berdada rata atau tidak menarik,” lanjut cerita Bangura.

”Kami mendengar tentang seorang gadis yang diperdagangkan 22 kali, dan yang lain yang telah melarikan diri mengatakan kepada kami bahwa ‘Syekh’ yang menangkapnya menulis namanya di punggung tangannya untuk menunjukkan bahwa dia adalah ‘properti’- nya,” imbuh Bangura.

Selama ini banyak perempuan Yazidi Irak dianiaya dan dijadikan budak karena dianggap sebagai “penyembah setan”. “Mereka melakukan perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran paksa dan tindakan-tindakan kebrutalan ekstrem lain,” kata Bangura.

”Kami mendengar satu kasus, seorang gadis 20 tahun dibakar hidup-hidup karena ia menolak untuk melakukan tindakan seks yang ekstrem,” ujar Bangura.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//