0
Akhir-akhir ini kelompok ISIS semakin sering diperbicangkan di seluruh dunia, Namun apakah ISIS itu? dan siapakah kelompok ISIS itu? Benarkah ISIS adalah pasukan berpanji/bendera hitam yang dipimpin Imam Mahdi sebagai kalifah dunia/pasukan akhir jaman yang akan menguasai dunia seperti yang ramalan yang telah lama tertulis dalam Islam berabad-abad tahun yang lalu? Tentu saja salah besar jika kalian menganggap ISIS adalah pasukan Imam Mahdi, karena tanda-tanda kemunculan imam mahdi sebagai pasukan berpanji hitam yang akan menguasai dunia belumlah muncul semua. Itulah sebabnya banya kaum muslim yang kurang wawasan/pengetahuan terkecoh oleh kehadiran ISIS  & bergabung dengan ISIS. Banyak orang yang salah beranggapan bahwa ISIS adalah kekalifahan muslim yang akan memimpin dunia & banyak media-media berita dari luar negeri & dalam negeri yang mengaitkan/menyatakan bahwa pemimpin ISIS saat ini abu bakar Al-Baghdadi adalah ketururan Nabi Muhammad yang ditunjuk sebagai Imam Mahdi dan akan memimpin kekalifahan muslim dunia padahal itu sangat ngawur sekali & bikin tertawa karena kekonyolannya.

Meskipun beberapa tanda-tanda akan munculnya Imam Mahdi satu persatu sudah banyak yang bermunculan, tapi salah satu tanda paling mencolok yang belum muncul mengiringi munculnya Imam Mahdi adalah Suara dahsyat/keras di bulan Ramadhan, pada malam Jum'at, saking hebat & kerasnya suara tersebut bisa membangunkan orang yang sedang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh & terduduk, para gadis keluar dari pingitannya. Konon menurut sebuah riwayat suara dasyat/keras tersebut adalah suara teriakan Malaikat Jibril dari sebuah lokasi di Palestina yang bertujuan untuk menyerukan Imam mahdi agar keluar dan memerangi segala kedzaliman di seluruh dunia, dimana kedzaliman saat itu sudah melebihi batas yang sangat parah ibarat air yang menetes dalam bejana yang sudah penuh oleh kedzaliman & tertumpah-tumpah keluar dari bejana tersebut. Untuk penjelasan munculnya Imam Mahdi bisa baca di artikel sebelumnya. 

Ok, sekarang kita bahas Siapakah kelompok ISIS itu..?

Jika para pengunjung sering mengikuti berita-berita internasional, maka para pengunjung pastinya tahu kalau Suriah saat ini sedang dilanda perang saudara. Awalnya perang tersebut hanya membenturkan kubu pendukung pemerintah Suriah dengan kubu anti pemerintah Suriah yang didominasi oleh Free Syrian Army (FSA; Tentara Suriah Merdeka). Belakangan, muncul nama ISIS sebagai peserta baru dalam konflik di Suriah. Siapa itu ISIS apa kepentingan mereka di Suriah serta Timur Tengah?

ISIS atau lengkapnya Islamic State in Iraq and Syria (Negara Islam Irak & Syiria ; Al-Dawlah Al-Islamiya Fil-Iraq Wa Al-Sham) adalah nama dari kelompok militan berpaham Islam garis keras yang aktif di wilayah Irak & Suriah. Nama "Al-Sham" / "Syam" pada kelompok ini diambil dari nama versi Arab untuk kawasan di sebelah timur Laut Mediterania. Selain dengan nama ISIS, kelompok yang sama juga dikenal dengan akronim ISIL / Islamic State of Iraq & Levant (Negara Islam Irak & Levant) di mana nama "Levant" merupakan sebutan orang-orang Eropa untuk kawasan Syam. Belakangan, ISIS juga dikenal dengan nama lain "Islamic State" (IS; Al-Dawlah Al-Islamiya; Negara Islam) setelah kelompok tersebut mengumumkan pendirian kekhalifahan & penggantian nama pada akhir Juni 2014.

 
Negara Islam Irak dan Syam (NIIS atau ISIL; bahasa Arab: الدولة الإسلامية في العراق والشام), juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS , /ˈaɪsɪs/), Negara Islam Irak dan asy-Syam, Daesh, atau Negara Islam (NI atau IS), adalah kelompok militan ekstremis jihadis Salafi/Wahhabi. Kelompok ini dipimpin oleh dan didominasi oleh anggota Arab Sunni dari Irak dan Suriah. Pada Maret 2015, NIIS menguasai wilayah berpenduduk 10 juta orang di Irak dan Suriah. Lewat kelompok lokalnya, NIIS juga menguasai wilayah kecil di Libya, Nigeria, dan Afghanistan. Kelompok ini juga beroperasi atau memiliki afiliasi di berbagai wilayah dunia, termasuk Afrika Utara dan Asia Selatan.

ISIS juga bisa dideskripsikan sebagai negara tanpa pengakuan internasional karena para personil ISIS memang bercita-cita menjadikan wilayah taklukannya sebagai negara berbasis hukum Islam. Hingga bulan Juni 2014, ISIS dilaporkan sudah menguasai kawasan Suriah timur laut & Irak utara. Menariknya, walaupun ISIS mengusung Islam sebagai ideologi perjuangannya, kelompok tersebut tidak benar-benar akur dengan kelompok Islamis lainnya. Sebagai contoh, ISIS yang keanggotaannya didominasi oleh Muslim Sunni kerap melakukan penyerangan kepada komunitas Muslim Syiah. Lalu sejak permulaan tahun 2014, ISIS juga mulai terlibat konflik dengan kelompok Jabhat Al-Nusra di Suriah.

Kelompok ini awalnya didirikan dengan nama Jama'at al-Tawhid wal-Jihad pada tahun 1999, lalu bergabung dengan al-Qaeda pada tahun 2004. Kelompok ini terlibat pemberontakan Irak setelah pasukan koalisi Barat menyerbu Irak tahun 2003. Bulan Januari 2006, kelompok tersebut bergabung dengan grup-grup pemberontak Sunni yang tergabung dalam Dewan Syura Mujahidin. Mereka memproklamasikan pemberntukan Negara Islam Irak (NII) pada bulan Oktober 2006. Setelah Perang Saudara Suriah pecah bulan Maret 2011, NII di bawah kepemimpinan al-Baghdadi mengutus para pejuang ke Suriah pada Agustus 2011. Para pejuang tersebut menyebut dirinya Jabhat an-Nuṣrah li-Ahli asy-Syām—Front al-Nusra—dan menguasai daerah-daerah yang mayoritas dihuni warga Sunni di kegubernuran Ar-Raqqah, Idlib, Deir ez-Zor, dan Aleppo. Bulan April 2013, al-Baghdadi mengumumkan penyatuan NII dengan Front al-Nusra dan nama barunya, Negara Islam Irak dan Syam (NIIS).

Namun demikian, Abu Mohammad al-Julani dan Ayman al-Zawahiri, masing-masing pemimpin al-Nusra dan al-Qaeda, menolak penyatuan tersebut. Setelah perebutan kekuasaan selama delapan bulan, al-Qaeda memutus semua hubungan dengan NIIS pada tanggal 3 Februari 2014 karena NIIS enggan berunding dan "luar biasa keras kepala". Di Suriah, kelompok ini melancarkan serangan darat terhadap pasukan pemerintah dan faksi pemberontak dalam Perang Saudara Suriah. Mereka mulai dikenal luas setelah mendesak mundur pasukan pemerintah Irak dari kota-kota besar di Irak barat dalam sebuah serangan pada awal 2014. Hilangnya kendali Irak atas wilayahnya sendiri mengakibatkan pecahnya pemerintahan Irak dan memicu aksi militer Amerika Serikat di Irak.


NIIS mahir memanfaatkan media sosial. Mereka mengepos video-video pemenggalan tentara, warga sipil, wartawan, dan pekerja sosial di Internet dan dikenal karena menghancurkan situs-situs warisan budaya. Para tokoh Muslim di seluruh dunia mengutuk ideologi dan aksi-aksi NIIS; mereka berpendapat bahwa kelompok tersebut sudah keluar jauh dari ajaran Islam yang sejati dan segala tindakannya tidak mencerminkan ajaran atau nilai-nilai yang dibawa agama ini. Penggunaan nama "Negara Islam" dan konsep kekhalifahan oleh kelompok ini dikritik secara luas. PBB, NATO, berbagai negara, dan sejumlah kelompok Muslim besar menolak keduanya.
 
LAHIR DARI API PEPERANGAN
Irak adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam sekte Syiah. Namun sejak Irak memperoleh kemerdekaannya dari tangan Inggris, pucuk pemerintahan negara berjuluk "Negeri Seribu Satu Malam" tersebut selalu dipegang oleh orang-orang Sunni, tak terkecuali di era diktator Saddam Hussein. Supaya bisa mendapatkan dukungan dari rakyatnya sendiri, Saddam tidak menggunakan isu sektarian sebagai ideologinya, tetapi menggunakan ide nasionalisme & persatuan Bangsa Arab (pan-Arabisme). Bukan hanya itu, Saddam juga menerapkan gaya pemerintahan tangan besi untuk membungkam pihak-pihak yang tidak sejalan & menjaga stabilitas dalam negeri.

Tahun 2003, pasukan koalisi multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) melancarkan invasi ke Irak karena adanya tuduhan kalau Irak masih menyimpan senjata pemusnah massal. Keberhasilan invasi tersebut lalu diikuti dengan tumbangnya rezim Saddam tak lama berselang. Turunnya Saddam & kacaunya kondisi dalam negeri akibat perang lantas mendorong timbulnya kelompok-kelompok bersenjata di seantero Irak. Banyak dari kelompok tersebut yang memanfaatkan sentimen kesukuan & sektarian agama supaya bisa mendapatkan dukungan & simpatisan.

Salah satu orang yang memanfaatkan situasi Irak yang kacau & terbelah oleh sentimen sektarian adalah Abu Musab Al-Zarqawi, seorang panglima kelahiran Yordania yang berasal dari sekte Sunni & menganut aliran Salafiyah. Di tahun 90-an, Zarqawi sempat mendirikan kamp militer di Afganistan untuk mengumpulkan pengikut supaya nantinya ia bisa mengerahkan mereka untuk menggulingkan Kerajaan Yordania yang ia anggap tidak cukup agamis. Namun menyusul invasi pasukan koalisi ke Irak, Zarqawi lalu mengubah rencananya. Ia membawa para simpatisannya ke Irak untuk memerangi pasukan koalisi.

Kelompok milisi pimpinan Zarqawi nantinya dikenal dengan nama Jama'at Al-Tawhid Wal-Jihad (JTJ; Jamaah Keesaan & Jihad). Selain bertempur melawan pasukan koalisi, JTJ juga menargetkan komunitas Syiah & warga negara asing. Seiring berjalannya waktu, JTJ menjadi terkenal karena seringnya kelompok tersebut menggunakan taktik bom bunuh diri menggunakan mobil. Bukan hanya itu, JTJ juga kerap melakukan penyembelihan kepada personil lawannya, lalu merekam peristiwa penyembelihan tersebut sebelum kemudian mengunggah video rekamannya ke internet. Selebihnya, para personil JTJ juga dikenal lihai dalam melakukan serangan sembunyi-sembunyi memakai senjata api, senapan pelontar RPG, & ranjau rakitan.

 
BERGANTI WAJAH MENJADI AL-QAEDA IRAK
Bulan Oktober 2004, JTJ menyatakan kesetiaannya kepada Osama Bin Laden - pemimpin jaringan global Al-Qaeda - sehingga kelompok tersebut sejak itu lebih dikenal dengan nama "Al-Qaeda Irak" (AQI). Pasca perubahan nama itu pula, JTJ / AQI mengalami perubahan taktik. Mereka kini semakin sering menggunakan taktik penyerangan & peledakan bom di pusat-pusat keramaian. 2 tahun kemudian, Zarqawi selaku pemimpin AQI dilaporkan tewas akibat serangan yang dilancarkan pasukan AS. Alih-alih berhasil menamatkan perlawanan AQI, kelompok tersebut tetap melanjutkan aktivitasnya & mengangkat Abu Omar Al-Baghdadi sebagai pemimpin barunya.

Tak lama usai naiknya Abu Omar, AQI menggabungkan diri dengan sejumlah milisi Irak lainnya untuk membentuk kelompok baru yang bernama "Al-Dawlah Al-Islamiyya Fil-Iraq" / "Islamic State of Iraq" (ISI; Negara Islam Irak). Pembentukan ISI dimaksudkan sebagai upaya untuk mendirikan negara Islam di Irak sekaligus menandingi pemerintahan berdaulat Irak yang bermarkas di Baghdad & kini dipimpin oleh figur Syiah. Seperti yang sudah diduga, ISI tidak mendapat pengakuan diplomatik dari negara berdaulat manapun. Namun hal tersebut toh tetap tidak membuat ISI patah arang. Tahun 2007, ISI bahkan merilis daftar kabinet pemerintahan versi mereka yang beranggotakan 10 orang menteri.

Di bidang militer, ISI masih menggunakan taktik yang dulu kerap digunakan oleh AQI, salah satunya taktik meledakkan bom di kawasan padat penduduk. Taktik yang lantas membuat ISI dimusuhi oleh orang-orang Irak sendiri, tak terkecuali oleh mereka yang berasal dari komunitas Sunni. Buntutnya, sejak awal tahun 2007, ISI pun mulai terlibat konflik dengan milisi-milisi Sunni yang tidak sejalan dengan mereka. Sudah jatuh tertimpa tangga, pada tahun 2010 ISI juga harus kehilangan pemimpinnya (Abu Omar Al-Baghdadi) akibat serangan gabungan yang dilakukan oleh pasukan AS & Irak.

Seperti kasus kematian Zarqawi, kematian Abu Omar juga gagal menghentikan aktivitas ISI karena kelompok tersebut langsung mengangkat Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai pemimpin baru mereka. Namun kombinasi dari tewasnya Abu Omar & konflik berkepanjangan dengan lawan-lawannya nampaknya mulai menguras tenaga ISI. Dasarnya adalah karena sesudah tahun 2010, jumlah aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh ISI mengalami penurunan signifikan.

 
BANGKIT SEBAGAI ISIS / ISIL
Tahun 2011, AS selaku penyumbang utama personil pasukan koalisi menarik mundur seluruh pasukannya. Mundurnya AS dari Irak lantas berbuntut pada melonggarnya kembali keamanan dalam negeri Irak. Situasi tersebut tidak disia-siakan oleh ISI yang mencoba membangun kembali kekuatannya. Tahun 2012, jumlah aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh ISI kembali meroket. Seolah merasa belum puas dengan hanya bercokol di Irak, ISI mulai memperlebar jangkauannya ke Suriah. Negara tetangga Irak di sebelah barat laut yang sedang dilanda perang saudara sejak tahun 2011.
 
Masuknya ISI ke Suriah ditandai dengan keluarnya pernyataan dari Abu Bakar
Al-Baghdadi pada bulan April 2013. kalau ISI melebur dengan Jabhat Al-Nusra - kelompok pemberontak Suriah yang berideologi Islam & banyak beranggotakan veteran konflik Irak - untuk membentuk kelompok baru yang bernama "Islamic State of Iraq & Al-Sham" (ISIS). Namun kontroversi timbul karena tidak lama sesudah keluarnya pernyataan dari Abu Bakar, muncul pernyataan balasan dari pemimpin Al-Nusra kalau kelompoknya tidak bersedia melebur ke dalam ISIS. Masih di tahun yang sama, ISIS juga terlibat konflik dengan kelompok pemberontak FSA karena memperebutkan wilayah Suriah timur.

Tahun berganti, perbedaan pendapat antara ISIS & Al-Nusra akhirnya memuncak menjadi konflik terbuka. Peristiwa yang lantas memaksa Al-Qaeda untuk memutus hubungannya dengan ISIS. Beberapa bulan kemudian atau tepatnya pada permulaan bulan Juni 2014, ISIS membuat semua orang terhenyak ketika pasukan mereka yang hanya berjumlah ratusan orang berhasil merebut Mosul, Irak utara, yang dijaga oleh puluhan ribu tentara Irak yang bersenjata lengkap. Dengan masih kacaunya situasi di Suriah & Irak, patut ditunggu apakah "negara" berbendera hitam ini bisa mempertahankan keberadaan mereka dalam jangka waktu lama, atau justru malah musnah akibat dikeroyok musuh-musuhnya.


BIODATA KELOMPOK
Nama resmi : Al-Dawlah Al-Islamiya
Tahun aktif : 1999 - sekarang
Mendeklari & merubah nama menjadi ISIS : April 2013
Area operasi : Irak, Suriah
Ideologi : Islam garis keras

BIODATA "NEGARA"
Nama resmi : Al-Dawlah Al-Islamiya
Tahun aktif : 2006 - sekarang
Ibukota : Raqqa
Bentuk pemerintahan : (mengklaim diri sebagai) Kekhalifahan Dunia
Luas wilayah : tidak jelas
Mata uang : dinar Irak, pound Suriah
Bahasa nasional : Arab
Bendera : Salah satu dari beberapa  kelompok berpanji/bendera hitam ke-? setelah Al-Qaedah dengan corak warna hitam dan berlafas la ilaha illallah (لاَ مَعْبُوْدَ إِلَّا الله) agar di identikkan dengan Imam Mahdi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik & sopan

[NEWS][combine][animated][100]

[SHARING2INFORMATIONS][horizontal][animated][50]

[MARI BERBAGI ILMU & PENGETAHUAN][RECENT][animated][100]

 
Top
//